Comment

Subianto. Prabowo Subianto.

Saya telah menghindari segala hal yang berkaitan dengan politik selama umur hidup saya. Beberapa kali pemilihan umum berlalu, saya masih belum pernah sekalipun menginjakkan kaki di bilik pencoblosan. Hiruk pikuk praktik berpolitik dan polemik para politisinya bukanlah topik yang cukup menarik untuk saya hiraukan.

Namun circle of life memang benar-benar ada, dan what comes, around comes around. Apa yang saya coba hindari di dunia nyata rupanya telah menemukan jalannya kepada saya di dunia maya.

Skema periklanan yang baru saja diterapkan kini memungkinkan sebuah iklan muncul sebagai sebuah pemutakhiran di dinding akun Facebook saya.

Se-infamous apapun reputasinya, saya selalu merasa bahwa Prabowo Subianto memiliki wajah yang ucul beudz dan mengingatkan saya akan konstruksi wajah pelawak-pelawak dekade 70'an. Saya rasa adalah hal umum bila seseorang dengan pipi chubby diasosiasikan dengan segala hal yang lucu dan konyol. Apalagi ditambah dengan gestur tangan mengepal, mengacungkan telunjuk, serta body copy yang over-confidence seperti diatas, membuat saya tak kuasa menahan tawa. Saya berterima kasih kepada tim sukses Prabowo yang telah sejenak menghilangkan penat saya dengan sebuah hiburan ringan.

Baiklah Pak Prabowo, mohon maaf, sepertinya saya tidak akan bergabung di FB anda, bukan karena saya mau kaya dengan korupsi, bukan karena saya seorang koruptor atau calon koruptor, bukan juga karena saya tidak terpengaruh teknik psikologi terbalik tim sukses anda, namun hanya karena saya sama sekali tidak peduli dengan politik, begitu pula individu-individu yang berjibaku didalamnya. Mungkin lain waktu saja, saat ibu kota Indonesia bukan lagi di Jakarta.

Text

… loading Disqus comments